Panduan Lengkap Membuat Penutup Surat Lamaran Kerja yang Bikin HRD Terkesan
Kamu tahu kan, kesan pertama itu penting banget? Nah, dalam surat lamaran kerja, kesan terakhir juga gak kalah krusial! Penutup surat lamaran kerja itu bukan cuma formalitas, tapi kesempatan emas kamu untuk meninggalkan kesan yang kuat dan membuat HRD merasa, “Oke, kandidat ini serius dan tahu apa yang dia mau!” Bayangkan kayak kamu lagi ngobrol sama gebetan, ujung-ujungnya harus ada closing statement yang bikin dia penasaran dan pengen kenal lebih jauh, kan?
Penutup yang efektif bisa membedakan kamu dari puluhan, bahkan ratusan pelamar lain. Ini adalah momen untuk mengulang kembali minatmu, menyoroti nilai yang bisa kamu berikan, dan yang paling penting, mengajak mereka untuk melakukan tindakan selanjutnya. Jadi, jangan sampai penutup suratmu malah jadi antiklimaks yang membosankan. Yuk, kita bedah gimana sih cara bikin penutup surat lamaran kerja yang powerful!
Image just for illustration
Mengapa Penutup Surat Lamaran Sangat Penting?¶
Banyak orang mengira bagian penutup surat lamaran itu cuma basa-basi, padahal ini adalah strategi terakhirmu untuk “menjual” diri. HRD biasanya menerima banyak sekali lamaran, dan mereka cenderung melakukan scanning cepat. Mereka akan mencari informasi kunci di awal dan di akhir surat. Kalau bagian penutupmu lemah, kurang meyakinkan, atau bahkan salah ketik, semua usaha di bagian pembuka dan isi bisa jadi sia-sia.
Penutup yang baik akan menggarisbawahi profesionalisme kamu, menunjukkan antusiasme yang tulus, dan memberikan arah jelas tentang apa yang kamu harapkan selanjutnya. Ini bukan sekadar ucapan terima kasih, tapi lebih ke ajakan untuk berinteraksi. Penutup yang kuat akan meninggalkan kesan bahwa kamu adalah kandidat yang proaktif, percaya diri, dan sangat ingin berkontribusi pada perusahaan mereka. Ini juga menunjukkan bahwa kamu menghargai waktu mereka, sekaligus menegaskan kembali kualifikasi utama yang kamu miliki.
Elemen Kunci Penutup Surat Lamaran yang Efektif¶
Untuk menciptakan penutup yang membekas, ada beberapa elemen penting yang harus kamu masukkan. Ini bukan resep paten, tapi lebih ke panduan yang bisa kamu sesuaikan dengan gaya dan tujuanmu.
1. Mengulang Minat dan Kualifikasi Utama¶
Di bagian ini, kamu bisa menyatakan kembali antusiasme kamu terhadap posisi yang dilamar dan perusahaan. Jangan ragu untuk mengulang secara ringkas satu atau dua kualifikasi terkuatmu yang paling relevan dengan pekerjaan tersebut. Misalnya, jika lamaranmu adalah untuk posisi Marketing Specialist, kamu bisa menyebutkan pengalamanmu dalam strategi digital marketing atau pencapaian kampanye tertentu yang sukses. Ini akan membantu HRD untuk mengingat kembali poin-poin penting dari isi suratmu.
Mengulang minat menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan bukan sekadar apply asal-asalan. Sementara itu, mengulang kualifikasi akan memperkuat argumen bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk posisi tersebut. Pastikan kualifikasi yang kamu sebutkan adalah yang paling menonjol dan langsung berhubungan dengan kebutuhan perusahaan. Hindari mengulang terlalu banyak, cukup satu atau dua yang paling powerful dan relevan saja.
2. Ajakan Bertindak (Call to Action - CTA) yang Jelas¶
Ini dia bagian paling penting dari penutup! Kamu harus memberitahu HRD apa yang kamu harapkan mereka lakukan selanjutnya. Apakah kamu ingin diundang wawancara? Atau berdiskusi lebih lanjut? Hindari pernyataan pasif seperti “Saya berharap Bapak/Ibu akan menghubungi saya.” Ganti dengan kalimat yang lebih proaktif dan percaya diri. Misalnya, “Saya sangat antusias untuk mendiskusikan bagaimana pengalaman saya dapat memberikan kontribusi positif bagi [Nama Perusahaan] dalam sebuah wawancara.”
Ajakan bertindak yang jelas tidak hanya menunjukkan kepercayaan diri, tapi juga memudahkan HRD untuk mengambil langkah selanjutnya. Kamu membantu mereka membuat keputusan. Ingat, HRD sangat sibuk, jadi buatlah prosesnya semudah mungkin bagi mereka. CTA yang efektif juga bisa mencakup ketersediaan kamu untuk wawancara, menunjukkan bahwa kamu siap kapan saja.
3. Ucapan Terima Kasih yang Tulus¶
Mengucapkan terima kasih adalah etika dasar yang tidak boleh kamu lewatkan. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian HRD yang telah meluangkan waktu untuk membaca lamaranmu. Kalimat ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaanmu. Jangan cuma “Terima kasih,” tapi coba tambahkan sedikit personalisasi atau detail yang lebih tulus.
Contohnya, “Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu dalam meninjau aplikasi saya ini.” Ucapan terima kasih yang tulus akan meningkatkan kesan positif dan menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang sopan dan profesional. Hal ini juga menegaskan bahwa kamu menghargai setiap kesempatan yang diberikan.
4. Informasi Kontak (Opsional, tapi Bagus)¶
Meskipun informasi kontakmu sudah ada di CV atau di bagian atas surat, tidak ada salahnya untuk menyertakannya lagi secara singkat di bagian penutup. Ini adalah double-check agar HRD mudah menemukan cara menghubungimu jika mereka tertarik. Kamu bisa mencantumkan nomor telepon dan alamat email.
Misalnya, “Saya dapat dihubungi melalui telepon di [Nomor Telepon] atau email di [Alamat Email].” Menyertakan informasi kontak di penutup memudahkan akses dan menunjukkan kesiapanmu untuk dihubungi. Ini adalah detail kecil yang menunjukkan keprofesionalan dan ketelitian kamu.
5. Penutup Profesional¶
Akhiri suratmu dengan frasa penutup yang profesional dan sopan, diikuti dengan tanda tanganmu. Pilihan umum yang sering digunakan adalah “Hormat Saya,” “Dengan hormat,” atau “Salam hormat.” Setelah itu, cantumkan nama lengkapmu. Pastikan konsisten dengan gaya yang kamu gunakan di awal surat.
Frasa penutup ini adalah formalitas penting yang menunjukkan rasa hormat dan mengakhiri suratmu dengan kesan yang rapi. Jangan pernah menggunakan penutup yang terlalu santai atau tidak profesional, karena ini bisa merusak seluruh kesan baik yang sudah kamu bangun.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari¶
Jangan sampai penutup suratmu malah jadi bumerang, ya! Ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan sebaiknya kamu hindari.
1. Terlalu Umum atau Klise¶
Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang sudah terlalu sering dipakai dan tidak menunjukkan kepribadianmu sama sekali. Contohnya, “Saya menantikan kabar baik dari Anda.” Kalimat seperti ini kurang berkesan dan tidak menonjolkan keunikanmu. Cobalah untuk membuat penutupmu lebih spesifik dan personal, sesuai dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar.
Penutup yang klise gagal menciptakan ikatan emosional atau meninggalkan kesan yang kuat. Ini membuat kamu terlihat seperti pelamar lain yang tidak berinvestasi waktu dan upaya dalam lamaran mereka. Ingat, personal touch itu penting!
2. Terlalu Agresif atau Memaksa¶
Percaya diri itu bagus, tapi jangan sampai terdengar sombong atau memaksa. Hindari kalimat seperti “Anda harus mewawancarai saya” atau “Saya tahu saya yang terbaik.” Ini bisa memberikan kesan negatif dan membuat HRD ilfeel. Ingat, tujuanmu adalah mengundang diskusi, bukan mendikte.
Sikap yang terlalu agresif bisa menurunkan peluangmu karena HRD akan melihatmu sebagai seseorang yang sulit diajak bekerja sama. Jaga agar nada bahasamu tetap profesional, hormat, dan mengundang kolaborasi.
3. Tidak Ada Ajakan Bertindak¶
Ini adalah kesalahan fatal. Jika kamu tidak memberitahu HRD apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, mereka mungkin tidak akan melakukan apa-apa. Surat lamaranmu harus memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendapatkan wawancara. Jangan biarkan mereka menebak-nebak apa harapanmu.
Ketiadaan CTA membuang kesempatan emas untuk mendorong langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen. Ingat, surat lamaran adalah alat marketing dirimu, dan setiap alat marketing harus punya CTA yang kuat.
4. Typo atau Kesalahan Tata Bahasa¶
Kesalahan ketik atau tata bahasa di bagian penutup adalah kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Ini menunjukkan ketidaktelitian dan kurangnya profesionalisme, apalagi di bagian terakhir yang seharusnya paling berkesan. Selalu periksa ulang suratmu beberapa kali sebelum mengirimkannya. Minta teman atau anggota keluarga untuk membacanya juga.
Satu typo saja bisa merusak kredibilitasmu dan membuat HRD meragukan kemampuanmu untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Pastikan setiap kata yang kamu tulis sudah benar dan rapi.
Contoh Penutup Surat Lamaran Kerja Sesuai Berbagai Skenario¶
Agar kamu punya gambaran lebih jelas, ini dia beberapa contoh penutup surat lamaran kerja yang bisa kamu adaptasi sesuai kebutuhan.
1. Penutup Standar/Formal¶
Ini cocok untuk sebagian besar lamaran yang tidak memerlukan terlalu banyak gaya kreatif.
“Terima kasih atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu dalam meninjau lamaran saya. Saya sangat antusias untuk mendiskusikan lebih lanjut bagaimana kualifikasi dan pengalaman saya dalam [sebutkan kualifikasi utama, misal: manajemen proyek] dapat memberikan kontribusi signifikan bagi [Nama Perusahaan]. Saya siap untuk dihubungi kapan saja untuk wawancara.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
2. Penutup untuk Fresh Graduate¶
Fokus pada antusiasme dan potensi belajar serta berkembang.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk melamar posisi ini. Sebagai fresh graduate yang penuh semangat, saya yakin kemampuan adaptasi dan semangat belajar saya yang tinggi akan menjadi aset berharga bagi [Nama Perusahaan]. Saya sangat menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih jauh mengenai potensi kontribusi saya dalam sebuah wawancara.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
3. Penutup untuk Profesional Berpengalaman¶
Tekankan pengalaman dan nilai tambah yang sudah terbukti.
“Terima kasih banyak atas waktu berharga Bapak/Ibu. Dengan pengalaman lebih dari [jumlah] tahun di bidang [bidang pekerjaan], khususnya dalam [sebutkan pencapaian kunci], saya yakin dapat segera memberikan dampak positif bagi [Nama Perusahaan]. Saya sangat berharap dapat berdiskusi langsung mengenai bagaimana keahlian saya dapat mendukung pencapaian target perusahaan Anda.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
4. Penutup untuk Industri Kreatif (misal: Content Writer, Graphic Designer)¶
Tunjukkan sedikit kepribadian dan antusiasme terhadap visi perusahaan.
“Saya sangat mengapresiasi waktu Bapak/Ibu untuk meninjau portofolio dan lamaran saya. Dengan gairah yang besar terhadap storytelling dan kemampuan menciptakan konten yang engaging, saya percaya dapat membawa ide-ide segar dan kreatif ke tim [Nama Perusahaan]. Saya sangat menantikan kesempatan untuk berbagi visi dan ide-ide saya dalam sebuah wawancara.
Salam kreatif,
[Nama Lengkap Anda]”
5. Penutup untuk Posisi Penjualan/Pemasaran¶
Fokus pada hasil dan kemampuan untuk mencapai target.
“Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. Saya bersemangat untuk membawa rekor kesuksesan saya dalam mencapai dan melampaui target penjualan ke [Nama Perusahaan]. Saya yakin, dengan strategi yang tepat, saya dapat membantu meningkatkan pangsa pasar Anda. Saya sangat terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana saya dapat segera berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
6. Penutup untuk Posisi Teknologi (misal: Software Developer)¶
Tekankan keahlian teknis dan kemampuan memecahkan masalah.
“Saya berterima kasih atas kesempatan untuk melamar. Dengan pengalaman solid saya dalam [bahasa pemrograman/teknologi] dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks, saya yakin dapat menjadi aset berharga bagi tim IT [Nama Perusahaan]. Saya sangat antusias untuk menjelaskan lebih rinci tentang project yang pernah saya kerjakan dan bagaimana saya bisa berkontribusi pada inovasi di perusahaan Anda dalam sebuah wawancara.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
7. Penutup dengan Referensi¶
Jika kamu direkomendasikan oleh seseorang di perusahaan tersebut.
“Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Seperti yang direkomendasikan oleh [Nama Referensi], saya sangat antusias dengan kesempatan untuk bergabung dengan tim [Nama Perusahaan] dan membawa keahlian saya dalam [bidang spesifik] untuk mencapai tujuan perusahaan. Saya sangat berharap dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai potensi kontribusi saya dalam sebuah wawancara.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]”
Tips Tambahan untuk Penutup yang Memukau¶
Selain elemen dan contoh di atas, ada beberapa tips lagi yang bisa bikin penutup suratmu makin on point!
1. Personalisasi Setiap Penutup¶
Jangan pernah mengirimkan penutup surat yang sama ke semua perusahaan. Setiap perusahaan punya budaya dan kebutuhan yang berbeda. Sesuaikan penutupmu dengan job description dan riset yang sudah kamu lakukan tentang perusahaan. Ini menunjukkan bahwa kamu serius dan tidak copy-paste. Personal is powerful!
2. Ringkas dan Jelas¶
Penutup tidak perlu terlalu panjang. Idealnya, cukup 3-5 kalimat saja. Pastikan setiap kata memiliki tujuan dan memberikan dampak. Buatlah to the point agar pesan utamamu mudah dicerna oleh HRD yang sibuk.
3. Periksa Ulang (Proofread) Berulang Kali¶
Ini sudah disebut di bagian kesalahan, tapi saking pentingnya, perlu diulang. Setelah menulis, istirahatlah sebentar, lalu baca ulang suratmu dengan mata segar. Lebih baik lagi jika kamu meminta orang lain untuk membacanya. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
4. Tonjolkan Nilai Tambah¶
Di penutup, bukan hanya sekadar mengulang kualifikasi, tapi juga tegaskan nilai apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan. Bagaimana kamu bisa membantu mereka mencapai tujuan? Ini menunjukkan orientasi solusi dan proaktif.
5. Gunakan Bahasa Positif dan Optimis¶
Penutup harus meninggalkan kesan yang optimis dan penuh harapan. Gunakan frasa positif dan hindari kalimat yang terdengar ragu atau pasif. Tunjukkan semangatmu untuk memulai babak baru bersama mereka.
Fakta Menarik: Berapa Lama HRD Membaca Surat Lamaran?¶
Tahukah kamu? Rata-rata HRD hanya menghabiskan sekitar 6-7 detik untuk menscan sebuah resume atau surat lamaran! Ini berarti setiap bagian, termasuk penutup, harus langsung to the point dan menarik perhatian. Jika penutupmu ambigu atau bertele-tele, peluangmu untuk lanjut ke tahap berikutnya bisa berkurang drastis. Sebuah studi dari The Ladders menunjukkan bahwa HRD cenderung fokus pada bagian atas dan bawah halaman. Jadi, penutup yang kuat itu krusial untuk first and last impression.
Mengapa demikian? Karena mereka mencari informasi kunci dengan cepat. Mereka ingin tahu apakah kamu memiliki kualifikasi yang relevan (biasanya di awal) dan apakah kamu memiliki call to action yang jelas serta kesan profesional (di akhir). Jadi, penutup yang efektif berfungsi sebagai penguat yang meninggalkan HRD dengan perasaan positif dan dorongan untuk menindaklanjuti.
Tabel Perbandingan: Do’s and Don’ts Penutup Surat Lamaran¶
Untuk memudahkan, mari kita lihat perbandingan sederhana antara apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari saat menulis penutup surat lamaran.
| DO’S (Lakukan) | DON’TS (Jangan Lakukan) |
|---|---|
| Ulangi minat dan kualifikasi utama. | Gunakan penutup yang klise atau generik. |
| Sertakan ajakan bertindak (CTA) yang jelas. | Biarkan HRD menebak apa yang kamu inginkan. |
| Ucapkan terima kasih dengan tulus. | Terkesan sombong atau memaksa. |
| Gunakan frasa penutup profesional (Hormat saya). | Menggunakan bahasa yang terlalu informal atau santai. |
| Personalisasi setiap penutup. | Mengirimkan penutup yang sama ke semua lamaran. |
| Periksa ulang untuk typo dan kesalahan grammar. | Membiarkan kesalahan ketik atau tata bahasa. |
| Sertakan kontak informasi (opsional). | Membuat penutup terlalu panjang atau bertele-tele. |
| Tunjukkan antusiasme dan nilai tambahmu. | Terkesan pasif atau tidak percaya diri. |
Tabel ini bisa jadi panduan cepat kamu sebelum mengirimkan surat lamaran. Ingat, tujuan utama penutup adalah memperkuat minatmu, menunjukkan profesionalisme, dan mendorong HRD untuk menghubungi kamu.
Mengakhiri Dengan Kesan Terbaik¶
Jadi, jelas ya, penutup surat lamaran kerja itu bukan sekadar formalitas. Ini adalah kesempatan terakhirmu untuk bersinar dan memastikan HRD mengingatmu. Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa membuat penutup yang powerful, menunjukkan profesionalisme, dan meningkatkan peluangmu untuk diundang wawancara. Jangan pernah meremehkan kekuatan closing statement yang baik.
Ingat, setiap detail kecil dalam surat lamaranmu memiliki dampak. Pastikan penutupmu meninggalkan kesan positif, profesional, dan mendorong langkah selanjutnya. Dengan penutup yang tepat, kamu tidak hanya mengakhiri surat, tetapi juga membuka pintu menuju peluang karir yang lebih cerah.
Bagaimana menurutmu? Apa statement penutup andalanmu saat melamar kerja? Atau mungkin kamu punya pengalaman lucu atau menarik terkait penutup surat lamaran? Yuk, bagikan ceritamu di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar