Panduan Lengkap Membuat Surat Lamaran Kerja dengan Surat Keterangan Lulus + Contoh!

Daftar Isi

Melamar kerja adalah langkah penting setelah menyelesaikan studi. Seringkali, meski sudah dinyatakan lulus, ijazah resmi belum langsung dikeluarkan oleh pihak universitas atau sekolah. Nah, dalam kondisi seperti ini, Surat Keterangan Lulus (SKL) jadi penyelamat. SKL ini bisa digunakan sebagai bukti sementara bahwa kamu memang sudah menuntaskan pendidikan. Menggunakan SKL untuk melamar kerja itu sangat umum, kok. Banyak perusahaan memahami proses administrasi kampus yang kadang butuh waktu untuk menerbitkan ijazah asli.

Job application letter with SKL
Image just for illustration

Surat lamaran kerjamu sendiri tetap memegang peran penting. Surat ini bukan cuma formalitas, tapi jadi kesempatan pertama buat “menjual” diri kamu ke perusahaan. Di sinilah kamu menjelaskan kenapa kamu tertarik dengan posisi yang dilamar, apa saja skill dan pengalaman yang relevan, dan yang paling penting, di mana kamu akan menyebutkan bahwa status kelulusanmu dibuktikan dengan SKL. Jadi, meskipun dokumen utamanya SKL, surat lamarannya harus dibuat dengan baik dan profesional.

Apa Itu Surat Keterangan Lulus (SKL)?

Singkatnya, Surat Keterangan Lulus atau SKL adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan (universitas, politeknik, sekolah tinggi) yang menyatakan bahwa seseorang telah menyelesaikan seluruh persyaratan akademis dan dinyatakan lulus. Dokumen ini bersifat sementara. Ia berfungsi sebagai pengganti ijazah yang belum terbit.

SKL biasanya berisi nama lengkap, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) atau Nomor Induk Siswa (NIS), program studi atau jurusan yang diambil, tanggal kelulusan, serta tanda tangan pejabat berwenang dari institusi pendidikan tersebut. Kadang, SKL juga menyertakan informasi mengenai nilai atau predikat kelulusan, tapi ini tidak selalu ada. Intinya, SKL adalah bukti legal bahwa kamu sudah lulus, hanya saja belum dalam bentuk ijazah final.

Kapan Kamu Membutuhkan SKL untuk Melamar Kerja?

Situasi paling umum adalah ketika kamu baru saja dinyatakan lulus (misalnya, setelah sidang skripsi atau yudisium) tetapi proses penerbitan ijazah asli oleh pihak kampus masih memakan waktu. Proses ini bisa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung kebijakan dan antrean di kampusmu. Sementara itu, kesempatan kerja yang kamu incar mungkin tidak bisa menunggu lama. Lowongan pekerjaan yang menarik seringkali muncul segera setelah masa kelulusan tiba.

Daripada melewatkan peluang karena belum punya ijazah fisik, kamu bisa langsung bergerak cepat menggunakan SKL. Banyak perusahaan, terutama untuk posisi entry-level atau program fresh graduate, sangat memahami kondisi ini. Mereka biasanya menerima lamaran dengan SKL sebagai dokumen pendukung awal. Jadi, kalau kamu ada di posisi ini, jangan ragu gunakan SKL sambil menunggu ijazahmu keluar ya.

Pentingnya Surat Lamaran Kerja Walau Pakai SKL

Meski SKL adalah dokumen valid, surat lamaran kerjamu tetaplah “wajah” pertama yang dilihat rekruter. SKL hanya membuktikan status akademis, sedangkan surat lamaran menceritakan kisahmu. Di surat inilah kamu bisa menunjukkan antusiasme terhadap posisi yang dilamar, menjelaskan mengapa latar belakang pendidikan dan pengalamanmu cocok, serta menampilkan kemampuan komunikasi tertulismu. Surat lamaran yang baik bisa membuat lamaranmu lebih menonjol dibandingkan pelamar lain, bahkan jika mereka sudah melampirkan ijazah asli.

Surat lamaran juga menjadi tempat kamu secara jelas mengkomunikasikan bahwa kamu melamar menggunakan SKL dan bukan ijazah, serta memberikan konteks mengapa demikian (misalnya, ijazah masih dalam proses). Kejujuran dan transparansi ini penting dalam proses rekrutmen. Jadi, jangan pernah remehkan penulisan surat lamaran, meskipun kamu hanya melampirkan SKL.

Bagian-Bagian Utama Surat Lamaran Kerja dengan SKL

Struktur surat lamaran kerja dengan SKL sebenarnya tidak jauh berbeda dengan surat lamaran pada umumnya. Namun, ada satu bagian krusial yang perlu diperhatikan, yaitu cara menyebutkan penggunaan SKL. Mari kita bedah bagian-bagiannya:

  1. Tempat dan Tanggal: Ditulis di pojok kanan atas surat. Contoh: Jakarta, 26 Oktober 2023.
  2. Kepada Yth: Berisi nama atau jabatan orang yang dituju, serta nama perusahaan dan alamatnya. Usahakan mencari tahu nama HRD atau manajer rekrutmennya untuk kesan lebih personal. Contoh: Yth. Ibu Rina Wijaya Manajer HRD PT. Maju Bersama Jl. Sudirman No. 123 Jakarta Selatan. Jika tidak tahu namanya, cukup jabatannya: Yth. Manajer HRD PT. Maju Bersama.
  3. Perihal: Subjek surat. Jelaskan secara ringkas tujuan surat tersebut. Contoh: Perihal: Lamaran Kerja untuk Posisi [Nama Posisi].
  4. Salam Pembuka: Sapaan formal. Contoh: Dengan Hormat,.
  5. Pendahuluan: Bagian ini menjelaskan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan kerja (misalnya, situs web perusahaan, job portal, atau rekomendasi) dan posisi apa yang kamu lamar. Ini menunjukkan bahwa kamu melamar untuk posisi spesifik dan bukan asal mengirim surat. Contoh: Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari situs [Nama Situs Job Portal/Website Perusahaan] pada tanggal [Tanggal], bahwa PT. Maju Bersama sedang membuka lowongan untuk posisi [Nama Posisi]. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini bermaksud mengajukan diri untuk mengisi posisi tersebut.
  6. Isi Surat: Ini adalah bagian inti surat.
    • Paragraf Identitas: Cantumkan data singkat kamu (nama, tempat/tanggal lahir, pendidikan terakhir, alamat, nomor telepon, email).
    • Paragraf Penjelasan Latar Belakang & Relevansi: Jelaskan latar belakang pendidikanmu secara lebih detail (jurusan, universitas), serta highlight skill, pengalaman (jika ada, misalnya magang atau organisasi), dan kualifikasi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hubungkan kualifikasimu dengan kebutuhan perusahaan.
    • Paragraf Penjelasan SKL: Ini bagian terpenting terkait keyword kita. Jelaskan bahwa kamu baru saja menyelesaikan studi dan masih menunggu ijazah asli. Sebutkan bahwa sebagai bukti sementara kelulusan, kamu melampirkan Surat Keterangan Lulus (SKL). Kamu bisa tambahkan perkiraan kapan ijazah akan terbit jika informasinya sudah ada. Ini menunjukkan transparansi dan kepastian. Contoh: Perlu saya informasikan bahwa saya baru saja menyelesaikan studi di [Nama Universitas] dan telah dinyatakan lulus. Saat ini, saya sedang dalam proses menunggu penerbitan ijazah asli. Sebagai bukti sementara kelulusan, bersama surat ini saya lampirkan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang dikeluarkan oleh pihak universitas.
    • Paragraf Motivasi & Harapan: Jelaskan kenapa kamu tertarik bergabung dengan perusahaan tersebut (misalnya, reputasi perusahaan, nilai-nilai perusahaan, atau kesempatan pengembangan diri) dan kontribusi apa yang bisa kamu berikan. Nyatakan harapanmu untuk bisa dipertimbangkan dan dipanggil wawancara.
  7. Penutup: Kalimat penutup yang sopan. Contoh: Demikian surat lamaran kerja ini saya sampaikan. Besar harapan saya untuk diberikan kesempatan wawancara agar saya dapat menjelaskan potensi diri saya lebih jauh dan bagaimana saya dapat memberikan kontribusi bagi PT. Maju Bersama. Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
  8. Salam Penutup: Contoh: Hormat saya,.
  9. Tanda Tangan dan Nama Lengkap: Tanda tangan dan tulis nama lengkapmu di bawahnya.
  10. Lampiran: Di bagian bawah surat (biasanya di kiri), cantumkan daftar dokumen apa saja yang kamu lampirkan bersama surat lamaran ini. Pastikan SKL ada di daftar ini. Contoh: Lampiran: 1 (satu) berkas. Di bawahnya, detailnya:
    • Daftar Lampiran:
      • Curriculum Vitae (CV)
      • Surat Keterangan Lulus (SKL)
      • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
      • Pas Foto Terbaru
      • Fotokopi Transkrip Nilai Sementara (jika ada)
      • Fotokopi Sertifikat Pendukung (jika ada)

Cara Menyebutkan SKL dalam Surat Lamaran

Seperti dibahas sebelumnya, menyebutkan SKL itu kuncinya. Jangan hanya melampirkan SKL tanpa penjelasan di surat. Ini bisa menimbulkan kebingungan bagi rekruter. Tempat terbaik untuk menyebutkannya adalah di bagian isi surat, setelah kamu menjelaskan latar belakang pendidikanmu.

Gunakan kalimat yang jelas dan langsung pada intinya. Hindari bahasa yang bertele-tele. Kamu bisa gunakan frasa seperti:
* “Saya baru saja menyelesaikan studi di [Nama Universitas] dan telah dinyatakan lulus, seperti tertera pada Surat Keterangan Lulus (SKL) terlampir.”
* “Bersama surat lamaran ini, saya lampirkan Surat Keterangan Lulus (SKL) sebagai bukti sementara kelulusan saya dari [Nama Universitas], mengingat ijazah asli masih dalam proses penerbitan.”
* “Sebagai kelengkapan dokumen, bersama ini saya sertakan Surat Keterangan Lulus (SKL) dari [Nama Universitas] sebagai pengganti ijazah yang belum saya terima secara resmi.”

Penting juga untuk menekankan bahwa SKL ini sementara dan ijazah asli sedang dalam proses. Ini menunjukkan bahwa kamu akan segera memiliki dokumen finalnya. Jika kamu tahu perkiraan tanggal ijazah keluar, mention juga di sini. Contoh: “Diperkirakan ijazah asli akan terbit pada bulan [Bulan].” Ini memberikan kepastian bagi perusahaan.

Contoh Surat Lamaran Kerja Menggunakan SKL

Berikut adalah contoh surat lamaran kerja lengkap menggunakan SKL. Perhatikan bagaimana penempatan dan cara penyebutan SKL di dalamnya.

[Tempat], [Tanggal]

Yth. Manajer HRD
PT. [Nama Perusahaan]
[Alamat Lengkap Perusahaan]

Perihal: Lamaran Kerja untuk Posisi [Nama Posisi yang Dilamar]

Dengan Hormat,

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari [Sebutkan Sumber Informasi, contoh: website resmi PT. [Nama Perusahaan] atau job portal [Nama Job Portal]] pada tanggal [Tanggal Informasi Ditemukan], bahwa PT. [Nama Perusahaan] sedang membuka lowongan untuk posisi [Nama Posisi]. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya, yang memiliki kualifikasi relevan, untuk mengajukan diri guna mengisi posisi tersebut.

Berikut adalah data diri singkat saya:
Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda]
Tempat/Tanggal Lahir: [Tempat, Tanggal Lahir]
Pendidikan Terakhir: [Nama Program Studi/Jurusan] - [Nama Universitas/Institusi]
Alamat: [Alamat Lengkap Sesuai KTP]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Aktif]
Email: [Alamat Email Aktif]

Saya adalah lulusan [Nama Program Studi/Jurusan] dari [Nama Universitas/Institusi]. Selama masa studi, saya aktif mempelajari dan menguasai [Sebutkan skill atau mata kuliah yang relevan, contoh: konsep dasar manajemen, analisis data, bahasa pemrograman Python, dll.]. Saya juga memiliki pengalaman [Sebutkan pengalaman relevan, contoh: magang di bidang [Nama Bidang] selama [Durasi], aktif dalam organisasi [Nama Organisasi] sebagai [Jabatan], mengerjakan proyek [Nama Proyek], dll.] yang saya yakini dapat menjadi bekal berharga untuk posisi ini.

Perlu saya informasikan bahwa saya telah dinyatakan lulus dari [Nama Universitas/Institusi] pada tanggal [Tanggal Yudisium/Kelulusan]. Saat ini, saya sedang dalam proses menunggu penerbitan ijazah asli yang diperkirakan akan terbit pada [Perkiraan Bulan/Tahun, jika tahu]. Sebagai bukti sementara kelulusan yang sah, bersama surat lamaran ini saya lampirkan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang dikeluarkan oleh pihak [Nama Universitas/Institusi].

Saya sangat tertarik dengan posisi [Nama Posisi] di PT. [Nama Perusahaan] karena [Jelaskan alasan spesifik, contoh: reputasi perusahaan yang baik di industri, deskripsi pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi saya, kesempatan untuk berkontribusi pada proyek [Sebutkan jika tahu proyek spesifik], dll.]. Saya adalah individu yang [Sebutkan sifat positif relevan, contoh: bertanggung jawab, cepat belajar, mampu bekerja dalam tim maupun mandiri]. Saya yakin dapat memberikan kontribusi positif dan berkembang bersama PT. [Nama Perusahaan].

Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut, bersama surat ini turut saya lampirkan beberapa dokumen pendukung.

Demikian surat lamaran kerja ini saya buat dengan sebenarnya. Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahap seleksi selanjutnya, termasuk wawancara, guna menjelaskan lebih lanjut mengenai kualifikasi dan potensi diri saya. Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan]

[Nama Lengkap Anda]

Lampiran: 1 (satu) berkas
Daftar Lampiran:
1. Curriculum Vitae (CV)
2. Surat Keterangan Lulus (SKL)
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4. Pas Foto Terbaru Ukuran [Sebutkan Ukuran, contoh: 4x6]
5. Fotokopi Transkrip Nilai Sementara (jika ada)
6. Fotokopi Sertifikat Pendukung (jika ada, contoh: TOEFL, kursus, penghargaan)

Pastikan kamu mengganti semua bagian yang berada di dalam tanda kurung siku [] dengan informasi yang relevan dengan dirimu dan lowongan yang kamu lamar.

Tips Ampuh Saat Melamar Kerja dengan SKL

Mengirim lamaran kerja dengan SKL butuh strategi. Berikut beberapa tips supaya lamaranmu lebih efektif:

  1. Pastikan SKL Asli atau Legalisir: Lampirkan SKL yang asli (jika diminta hardcopy) atau scan SKL asli yang jelas (untuk aplikasi online). Beberapa perusahaan mungkin meminta SKL yang sudah dilegalisir oleh pihak kampus. Pastikan kamu punya versi yang dibutuhkan.
  2. Sebutkan Perkiraan Waktu Terbit Ijazah (Jika Tahu): Ini memberikan kepastian bagi rekruter. Jika kamu sudah tahu kira-kira kapan ijazah akan keluar, sertakan info ini di surat lamaran.
  3. Jaga Kerapian dan Kejelasan Surat: Surat lamaran harus ditulis dengan bahasa formal namun mudah dipahami, rapi, tanpa coretan, dan jelas. Gunakan font standar (Times New Roman, Arial, Calibri) dengan ukuran yang mudah dibaca (11 atau 12 pt).
  4. Sesuaikan Surat dengan Perusahaan/Posisi: Jangan gunakan surat lamaran yang generik untuk semua lamaran. Baca baik-baik deskripsi pekerjaan dan riset tentang perusahaan. Sebutkan poin-poin di surat lamaranmu yang secara spesifik relevan dengan apa yang perusahaan cari dan mengapa kamu tertarik dengan mereka. Personalisasi ini sangat dihargai.
  5. Proofread dengan Teliti: Kesalahan penulisan atau tata bahasa bisa merusak kesan profesional. Baca ulang suratmu beberapa kali, kalau perlu minta teman atau keluarga untuk membacanya juga. Perhatikan nama perusahaan, nama posisi, dan namamu sendiri, jangan sampai salah ketik.
  6. Kirim dalam Format PDF: Untuk lamaran online, simpan semua dokumen (termasuk surat lamaran dan SKL) dalam format PDF. Ini menjaga format dokumen agar tidak berantakan saat dibuka di sistem atau komputer yang berbeda. Gabungkan semua dokumen relevan dalam satu file PDF atau pisah sesuai instruksi perusahaan.
  7. Cantumkan Kontak yang Aktif: Pastikan nomor telepon dan email yang kamu cantumkan di surat lamaran dan CV adalah yang paling aktif dan mudah dihubungi. Cek emailmu secara rutin.

Kesalahan yang Sering Dilakukan

Pelamar yang menggunakan SKL kadang melakukan beberapa kesalahan yang bisa mengurangi peluang mereka:

  • Tidak Menyebutkan SKL dengan Jelas: Mereka melampirkan SKL tapi tidak ada penjelasan di surat lamaran. Ini membuat rekruter bertanya-tanya, “Kenapa dokumennya SKL, bukan ijazah?”
  • Menulis SKL Seolah Itu Ijazah: Menggunakan frasa yang terkesan kamu sudah punya ijazah asli, padahal yang dilampirkan SKL. Bersikaplah transparan.
  • Surat Terlalu Pendek atau Tidak Informatif: Surat lamaran hanya berisi data diri dan menyatakan melamar kerja. Padahal, surat lamaran adalah kesempatan untuk “berbicara” kepada rekruter.
  • Format Dokumen Berantakan: Dokumen yang dikirimkan sulit dibaca karena formatnya rusak atau tidak disimpan dalam format yang tepat (misalnya, mengirimkan file .doc yang versinya berbeda).
  • Typos atau Salah Ketik: Kesalahan kecil ini menunjukkan kurangnya ketelitian.

Bagaimana Jika Dipanggil Interview?

Selamat jika kamu dipanggil interview! Saat wawancara, biasanya pewawancara akan sedikit membahas dokumen yang kamu lampirkan. Mereka mungkin akan bertanya tentang SKL-mu. Siapkan jawaban yang ringkas dan jelas, seperti: “Saya lampirkan SKL karena ijazah asli saya masih dalam proses penerbitan di kampus. Diperkirakan akan keluar pada [Sebutkan Perkiraan Waktu].” Yakinkan mereka bahwa dokumen final akan segera kamu miliki. Fokus wawancara tetap pada kualifikasi dan potensimu, jadi siapkan diri sebaik mungkin untuk menjelaskan mengapa kamu cocok untuk posisi tersebut.

Dokumen Pendukung Lainnya

Selain surat lamaran dan SKL, pastikan kamu juga melampirkan dokumen-dokumen pendukung lain yang umumnya diminta dalam lamaran kerja:

  • Curriculum Vitae (CV): Ini adalah rangkuman riwayat hidup profesional dan akademis kamu, termasuk pendidikan, pengalaman kerja/organisasi, skill, dan informasi relevan lainnya.
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP): Untuk identifikasi.
  • Pas Foto Terbaru: Biasanya diminta ukuran 4x6 atau 3x4, gunakan pakaian formal.
  • Fotokopi Transkrip Nilai Sementara: Jika transkrip nilai akhir (yang mencantumkan IPK) sudah keluar meskipun ijazah belum, lampirkan ini. Ini memberikan gambaran kinerja akademismu.
  • Fotokopi Sertifikat Pendukung: Sertifikat kursus, pelatihan, seminar, atau penghargaan yang relevan dengan posisi yang dilamar.

Pastikan semua dokumen ini discan dengan jelas dan rapi jika melamar secara online. Beri nama file yang profesional (contoh: “SKL_NamaLengkap_Posisi.pdf”, “CV_NamaLengkap.pdf”).

Validitas SKL untuk Melamar Kerja

Secara umum, SKL sangat valid sebagai bukti kelulusan sementara. Banyak perusahaan menerima dokumen ini untuk proses awal rekrutmen, terutama untuk posisi yang tidak memerlukan verifikasi ijazah yang rumit di tahap awal. Mereka memahami bahwa proses birokrasi kampus itu nyata. Namun, penting untuk diingat bahwa tawaran kerja final (offering letter) mungkin akan bersifat bersyarat (conditional), di mana kamu akan diminta menyerahkan fotokopi ijazah asli atau ijazah yang sudah dilegalisir setelah dokumen tersebut keluar. Jadi, pastikan kamu benar-benar mengurus pengambilan ijazah begitu dokumennya siap.

Documents for job application
Image just for illustration

Menggunakan SKL untuk melamar kerja adalah langkah proaktif yang menunjukkan keseriusanmu dalam mencari pekerjaan dan tidak mau menunggu kesempatan lewat begitu saja. Selama kamu menyampaikannya dengan jujur dan melampirkan dokumen pendukung lainnya dengan lengkap, proses rekrutmenmu seharusnya berjalan lancar.

Sudah siap mengirim lamaran kerja dengan SKL? Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar melamar kerja pakai SKL, share di kolom komentar ya!

Posting Komentar