Panduan Lengkap Penulisan Surat Undangan Pernikahan: Contoh & Tips Kekinian!
Undangan pernikahan bukan cuma selembar kertas atau file digital biasa. Ini adalah kabar bahagia yang ingin kamu bagi ke orang-orang terdekat, penanda dimulainya babak baru dalam hidupmu. Membuat undangan yang pas, informatif, dan berkesan itu penting banget, loh. Isinya harus jelas, tapi juga mencerminkan gaya dan kepribadian kamu dan pasangan. Nah, biar nggak bingung, yuk kita bedah bareng gimana sih cara menulis undangan pernikahan yang oke, lengkap dengan contohnya!
Image just for illustration
Bagian-bagian Penting dalam Undangan Pernikahan¶
Sebelum nyontek contoh, ada baiknya kita paham dulu elemen-elemen wajib apa aja yang harus ada dalam sebuah undangan pernikahan. Anggap aja ini checklist kamu:
- Basmalah atau Kalimat Pembuka Religius/Universal: Ini seringkali jadi bagian paling awal, terutama untuk undangan yang bernuansa Islami atau agama lain. Tujuannya sebagai awalan yang baik, memohon restu Tuhan. Kalau nggak mau yang terlalu religius, bisa juga pakai kutipan pendek atau kalimat pembuka yang penuh makna.
- Pengantar/Kalimat Mengundang: Ini bagian yang memberi tahu tamu bahwa kamu akan menikah dan mengundang mereka untuk datang. Bisa disampaikan dengan gaya formal, semi-formal, atau kasual.
- Nama Orang Tua Mempelai: Penting banget mencantumkan nama orang tua kedua mempelai. Ini bentuk penghormatan dan juga identifikasi keluarga yang punya hajat. Biasanya nama orang tua mempelai wanita disebut duluan.
- Nama Mempelai: Tentu saja, nama kamu dan pasangan! Tulis nama lengkap, kadang juga disertai gelar (kalau mau).
- Informasi Akad Nikah/Pemberkatan: Tanggal, hari, jam, dan lokasi persis acara sakral ini berlangsung. Cantumkan alamat lengkapnya biar tamu nggak nyasar.
- Informasi Resepsi/Syukuran: Sama seperti akad, cantumkan tanggal, hari, jam, dan lokasi resepsi atau acara syukuran. Seringkali lokasinya beda dari akad.
- Doa Restu/Penutup: Kalimat penutup yang biasanya berisi permohonan doa restu dari tamu dan ucapan terima kasih.
- Alamat Mempelai/Keluarga: Kadang disertakan alamat rumah orang tua atau mempelai (terutama yang mengadakan acara di rumah) untuk memudahkan tamu yang ingin berkunjung atau mengirim sesuatu.
- Informasi Tambahan (Opsional tapi Penting): Ini bisa berupa:
- RSVP (Répondez s’il vous plaît): Permohonan konfirmasi kehadiran. Cantumkan nomor kontak orang yang bisa dihubungi.
- Dress Code: Kalau ada tema warna atau jenis pakaian tertentu yang diharapkan.
- Info Protokol Kesehatan: Di masa pasca-pandemi, ini masih relevan banget.
- Info Rekening (jika menerima amplop digital): Kalau memilih opsi ini, cantumkan dengan sopan.
- Peta Lokasi/QR Code Google Maps: Memudahkan tamu menemukan lokasi acara.
- Nama Pengantin: Ditulis ulang di bagian akhir sebagai penanda siapa yang mengundang.
Tabel: Struktur Umum Isi Undangan¶
Biar makin gampang bayanginnya, yuk kita lihat struktur umumnya dalam bentuk tabel:
Bagian | Isi yang Biasanya Dicantumkan | Keterangan |
---|---|---|
Pembuka/Basmalah | Bismillahirahmanirahim, Dengan menyebut nama Tuhan YME, dll. | Opsional, tergantung keyakinan/preferensi. |
Pengantar | Dengan memohon rahmat Tuhan, Kami mengharap kehadiran… | Menjelaskan maksud undangan. |
Nama Orang Tua | Bapak [Nama Ayah Wanita] & Ibu [Nama Ibu Wanita] | Ditulis lengkap beserta gelar jika perlu. |
Bapak [Nama Ayah Pria] & Ibu [Nama Ibu Pria] | Biasanya orang tua wanita dulu. | |
Nama Mempelai | [Nama Lengkap Mempelai Wanita] & [Nama Lengkap Mempelai Pria] | Bisa nama panggilan juga, tapi nama lengkap lebih umum. |
Info Akad/Pemberkatan | Hari, Tanggal, Jam, Tempat (Nama Gedung/Lokasi & Alamat) | Harus sangat detail dan jelas. |
Info Resepsi/Syukuran | Hari, Tanggal, Jam, Tempat (Nama Gedung/Lokasi & Alamat) | Mungkin berbeda hari/jam/tempat dari akad. |
Doa Restu/Penutup | Merupakan suatu kehormatan…, Atas kehadiran dan doa restu.. | Kalimat penutup yang berkesan. |
Alamat Mempelai/Keluarga | Alamat lengkap | Opsional. |
Informasi Tambahan | RSVP, Dress Code, Protokol Kesehatan, Peta/QR Code, dll. | Sangat disarankan untuk memudahkan tamu. |
Nama Pengantin | [Nama Panggilan Mempelai Wanita] & [Nama Panggilan Mempelai Pria] | Penanda di bagian akhir. |
Contoh Penulisan Undangan Pernikahan Berbagai Gaya¶
Sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu: contohnya! Kita akan lihat beberapa contoh dengan gaya yang berbeda, dari formal sampai kasual. Kamu bisa sesuaikan dengan gaya pestamu nanti.
Contoh 1: Gaya Formal & Tradisional¶
Gaya ini cocok untuk kamu yang mengadakan acara pernikahan dengan adat yang kental atau di gedung yang mewah. Bahasa yang digunakan cenderung baku, sopan, dan terstruktur.
[Bagian Depan Undangan - Nama Mempelai atau Inisial]
[Bagian Dalam - Halaman 1]
بِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…ِ
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT,
serta memanjatkan puji syukur kehadirat-Nya,
Kami bermaksud menyelenggarakan syukuran atas pernikahan putra-putri kami:
Putri dari Bapak [Nama Ayah Wanita] & Ibu [Nama Ibu Wanita]
dengan
Putra dari Bapak [Nama Ayah Pria] & Ibu [Nama Ibu Pria]
Teriring untaian doa dan restu dari Bapak/Ibu/Saudara/i, kami akan melangsungkan acara:
Akad Nikah
Hari & Tanggal: [Hari], [Tanggal Bulan Tahun]
Pukul: [Waktu Akad] WIB
Bertempat di: [Lokasi Akad, cth: Masjid Agung Al-Hikmah]
Alamat: [Alamat Lengkap Lokasi Akad]
[Bagian Dalam - Halaman 2]
Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami,
apabila Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan hadir untuk memberikan doa restu
pada acara Resepsi Pernikahan kami, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Resepsi Pernikahan
Hari & Tanggal: [Hari], [Tanggal Bulan Tahun]
Pukul: [Waktu Resepsi] WIB s/d Selesai
Bertempat di: [Lokasi Resepsi, cth: Gedung Balai Kartini]
Alamat: [Alamat Lengkap Lokasi Resepsi]
Atas kehadiran dan doa restu Bapak/Ibu/Saudara/i,
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Ùˆَ السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ Ùˆَ رَØْÙ…َØ©ُ اللهِ Ùˆَ بَرَÙƒَاتُÙ‡ُ
Hormat kami,
Turut Mengundang: [Nama Keluarga Besar jika perlu]
[Nama Mempelai Wanita Lengkap] & [Nama Mempelai Pria Lengkap]
[Informasi Tambahan di Bagian Belakang atau Halaman Terpisah]
RSVP: [Nomor Kontak] ( [Nama PIC] )
Mohon konfirmasi kehadiran sebelum [Tanggal]
Protokol Kesehatan: Mohon mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Keterangan: Gaya formal sering menggunakan sebutan “Bapak/Ibu/Saudara/i” dan kalimat yang baku. Kata-kata seperti “memohon rahmat dan ridho”, “syukuran”, “teriring untaian doa” umum dipakai.
Contoh 2: Gaya Semi-Formal & Modern¶
Gaya ini lebih fleksibel, campur antara formalitas dan sentuhan modern. Cocok untuk pernikahan di hotel, ballroom, atau venue modern lainnya. Bahasanya sedikit lebih santai dari formal.
[Bagian Depan Undangan - Foto Pre-wedding atau Desain Menarik]
[Bagian Dalam - Halaman 1]
Dengan memohon Rahmat dan Berkah Tuhan Yang Maha Esa,
Kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk hadir
dalam acara pernikahan kami:
Putri tercinta dari Bapak [Nama Ayah Wanita] & Ibu [Nama Ibu Wanita]
dengan
Putra tercinta dari Bapak [Nama Ayah Pria] & Ibu [Nama Ibu Pria]
[Nama Mempelai Wanita] & [Nama Mempelai Pria]
Kami akan melangsungkan Ijab Kabul/Pemberkatan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Akad Nikah/Pemberkatan
Hari: [Hari]
Tanggal: [Tanggal Bulan Tahun]
Waktu: [Waktu Akad] WIB
Lokasi: [Nama Tempat]
Alamat: [Alamat Lengkap]
[Bagian Dalam - Halaman 2]
Bahagia rasanya bisa berbagi momen istimewa ini bersama Anda.
Mohon berkenan hadir untuk memberikan doa restu pada Resepsi Pernikahan kami, yang akan diselenggarakan pada:
Resepsi Pernikahan
Hari: [Hari]
Tanggal: [Tanggal Bulan Tahun]
Waktu: [Waktu Resepsi] WIB - Selesai
Lokasi: [Nama Tempat Resepsi]
Alamat: [Alamat Lengkap Resepsi]
Kehadiran Anda adalah kebahagiaan bagi kami.
Terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Mempelai Wanita] & [Nama Mempelai Pria]
[Informasi Tambahan]
RSVP: [Nomor Telepon] ([Nama PIC])
Dress Code: Smart Casual / Menyesuaikan tema warna [Warna] (Opsional)
Petunjuk Lokasi: [Link Google Maps / QR Code]
Keterangan: Penggunaan “Putri tercinta”, “Putra tercinta”, “Bahagia rasanya bisa berbagi momen” memberikan nuansa yang lebih personal namun tetap sopan. Informasi tambahan seperti link lokasi lebih umum di gaya ini.
Contoh 3: Gaya Kasual & Anak Muda¶
Kalau kamu dan pasangan punya kepribadian yang santai dan ingin pernikahan yang intimate dan nggak terlalu kaku, gaya kasual ini bisa jadi pilihan. Bahasanya lebih luwes, seperti ngobrol sama teman dekat.
[Bagian Depan Undangan - Ilustrasi Lucu atau Foto Santai]
[Bagian Dalam - Halaman 1]
HEY GUYS!
Kami punya kabar seru nih!
Setelah melalui perjalanan panjang yang menyenangkan,
kami memutuskan untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
[Nama Panggilan Mempelai Wanita]
Putri dari [Nama Ayah Wanita] & [Nama Ibu Wanita]
&
[Nama Panggilan Mempelai Pria]
Putra dari [Nama Ayah Pria] & [Nama Ibu Pria]
dengan penuh kebahagiaan akan mengikat janji suci
dalam momen Akad Nikah/Pemberkatan pada:
Hari, Tanggal: [Hari], [Tanggal Bulan Tahun]
Waktu: [Waktu Akad]
Tempat: [Lokasi Akad] ([Alamat Lengkap])
[Bagian Dalam - Halaman 2]
Nggak sabar buat ngerayain bareng kalian!
Kami mau ajak kalian semua buat seru-seruan di Resepsi Pernikahan kami yang akan diadakan pada:
Hari, Tanggal: [Hari], [Tanggal Bulan Tahun]
Waktu: [Waktu Resepsi] - Selesai
Tempat: [Lokasi Resepsi] ([Alamat Lengkap])
Kehadiran dan doa terbaik dari kalian adalah kado terindah buat kami.
Yuk, datang ya!
Salam hangat,
[Nama Panggilan Mempelai Wanita] & [Nama Panggilan Mempelai Pria]
[Informasi Tambahan]
RSVP ke [Nama PIC] di [Nomor HP] ya sebelum [Tanggal].
Dresscode: Datang dengan pakaian yang nyaman dan ceria! :)
Map Lokasi: [Link Google Maps]
Keterangan: Penggunaan sapaan “Hey Guys”, “kabar seru nih”, “seru-seruan”, “yuk, datang ya!” sangat mencerminkan gaya kasual. Informasi yang disampaikan tetap lengkap, tapi dibungkus dengan bahasa yang ringan.
Tips Menulis Undangan yang Berkesan¶
Selain contoh di atas, ada beberapa tips nih biar undangan kamu makin kece dan nggak bikin tamu bingung:
- Gunakan Bahasa yang Konsisten: Pilih satu gaya (formal, semi-formal, kasual) dan pakai bahasa yang konsisten di seluruh undangan. Jangan campur aduk biar nggak aneh.
- Periksa Kembali Nama dan Gelar: Pastikan penulisan nama lengkap, nama orang tua, dan gelar (jika pakai) sudah benar semua. Salah ketik di sini bisa fatal, loh.
- Detail Waktu dan Lokasi: Ini krusial. Tulis waktu dengan jelas (misalnya “Pukul 10.00 WIB”) dan alamat lokasi selengkap mungkin, termasuk nama gedungnya. Kalau perlu, tambahkan ancer-ancer atau link Google Maps.
- Informasi RSVP: Sangat penting untuk memperkirakan jumlah tamu. Jelaskan batas waktu konfirmasi dan siapa yang harus dihubungi.
- Baca Ulang Berkali-kali (Proofread): Jangan sampai ada typo atau kesalahan penulisan lain. Minta beberapa orang terdekat untuk membacanya juga, kadang mata sendiri nggak ngeh.
- Sesuaikan dengan Desain: Isi teks harus selaras dengan desain undangan fisik maupun digitalnya. Font yang dipakai juga penting dibaca.
- Cantumkan Nama Tamu dengan Benar: Untuk undangan fisik, pastikan penulisan nama tamu (di amplop atau di kartu nama terpisah) sudah benar, lengkap dengan gelar jika sopan.
Image just for illustration
Fakta Menarik Seputar Undangan Pernikahan¶
Undangan pernikahan punya sejarah dan tradisi yang unik di berbagai belahan dunia, loh. Penasaran?
- Berawal dari Pengumuman Lisan: Jauh sebelum ada undangan tercetak, pengumuman pernikahan dilakukan secara lisan oleh juru bicara khusus yang berkeliling kota. Ini terjadi di Eropa abad pertengahan.
- Muncul Setelah Penemuan Mesin Cetak: Undangan pernikahan tercetak mulai populer setelah penemuan mesin cetak pada abad ke-15. Awalnya hanya kaum bangsawan yang mampu mencetak undangan.
- Tradisi Amplop Ganda: Di beberapa budaya Barat, undangan fisik sering menggunakan amplop ganda. Amplop bagian dalam (tanpa perangko) berisi undangan itu sendiri dan ditujukan langsung ke nama tamu (misalnya Mr. and Mrs. Smith). Amplop bagian luar (dengan perangko) berisi amplop bagian dalam dan ditujukan ke alamat lengkap tamu. Tujuannya menjaga undangan tetap bersih dari debu dan kotoran selama pengiriman.
- RSVP itu Singkatan Bahasa Prancis: RSVP adalah singkatan dari Répondez s’il vous plaît, yang artinya “Mohon balas/jawab jika Anda berkenan”. Tradisi ini muncul di Prancis abad ke-18.
- Warna Merah di Tiongkok: Dalam tradisi pernikahan Tiongkok, warna merah dianggap membawa keberuntungan. Undangan pernikahan tradisional Tiongkok biasanya berwarna merah dengan tulisan emas.
Mengetahui fakta-fakta ini bikin undangan pernikahan jadi terasa lebih istimewa, ya!
Hal yang Sebaiknya Dihindari¶
Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat menulis undangan pernikahan:
- Informasi yang Terlalu Pribadi: Hindari mencantumkan hal-hal yang terlalu personal atau sensitif yang nggak relevan dengan acara pernikahan.
- Memaksa Tamu Memberi Kado: Nggak etis mencantumkan secara eksplisit permintaan kado dalam bentuk barang tertentu. Jika ingin memberi petunjuk (misalnya jika ingin menerima amplop digital), sampaikan dengan bahasa yang sangat sopan dan nggak memaksa.
- Menyebutkan “Tidak Menerima Anak Kecil”: Jika memang ingin membatasi tamu anak-anak (misalnya demi keamanan atau kenyamanan acara), sampaikan secara personal kepada tamu yang bersangkutan, bukan ditulis terang-terangan di undangan umum. Ini lebih sopan.
- Informasi yang Berubah-ubah: Pastikan semua detail sudah final sebelum dicetak atau disebar. Mengubah-ubah informasi setelah undangan tersebar itu merepotkan tamu dan terkesan kurang matang persiapannya.
Undangan Digital vs. Fisik: Mana yang Lebih Baik?¶
Di era digital ini, undangan digital makin populer. Apa bedanya dengan undangan fisik?
- Undangan Fisik: Memberikan kesan tradisional, lebih personal (tamu bisa memegang fisiknya), cocok untuk tamu-tamu yang lebih tua atau yang tinggal dekat. Biaya cetak bisa lebih mahal, proses penyebaran butuh waktu.
- Undangan Digital: Lebih cepat, hemat biaya (atau bahkan gratis jika desain sendiri), mudah disebar via media sosial atau chat, bisa interaktif (link Google Maps, galeri foto, video). Kurang personal bagi sebagian orang, dan nggak semua orang nyaman dengan format digital.
Banyak pasangan yang menggabungkan keduanya: undangan fisik untuk keluarga dan tamu penting yang tinggal dekat, dan undangan digital untuk teman-teman atau tamu yang tinggal jauh. Teks di dalamnya bisa mirip, hanya format penyampaiannya yang beda. Untuk undangan digital, seringkali ada tambahan fitur seperti online RSVP atau countdown hari H.
Intinya, pilih format yang paling sesuai dengan gaya kamu, budget, dan siapa target tamunya.
Menutup Undangan dengan Manis¶
Bagian penutup undangan adalah kesempatan terakhir kamu untuk meninggalkan kesan baik dan menyampaikan harapan. Selain permohonan doa restu dan ucapan terima kasih, beberapa pasangan juga menambahkan kutipan romantis atau ayat suci favorit mereka di bagian akhir undangan. Ini bisa menambah sentuhan personal.
Ingat, undangan pernikahan adalah representasi pertama dari hari bahagia kamu. Pastikan isinya jelas, benar, dan mencerminkan sukacita yang ingin kamu bagikan. Jangan ragu meminta pendapat pasangan dan keluarga saat menyusunnya.
Bagaimana pengalamanmu saat membuat undangan pernikahan? Ada tips atau cerita seru lainnya? Atau mungkin ada bagian undangan yang paling bikin kamu pusing?
Yuk, share pengalaman dan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini! Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat calon pengantin lainnya.
Posting Komentar